Menyelesaikan Masalah Ditengah Masyarakat Soal Tumpang Tindih Sertifikat Yang Menghambat Pembangunan
Debat Final Pemilihan Bupati: Paslon Nomor 2 Tawarkan Solusi Tumpang Tindih Sertifikat Tanah
Pada debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah, salah satu isu yang hangat dibahas adalah permasalahan sertifikat tanah ganda di wilayah perkotaan. Pasangan calon (paslon) nomor 2, Muchtar Deluma, menyampaikan solusi yang menjadi sorotan publik dalam sesi tanya jawab tersebut.
Pertanyaan Kunci: Sertifikat Ganda dan Dampaknya pada Pembangunan
Dalam sesi debat, paslon nomor 2 diberi pertanyaan mengenai bagaimana mengatasi masalah sertifikat ganda yang selama ini menjadi penghambat pembangunan di beberapa kawasan strategis. Isu ini menjadi perhatian besar masyarakat karena dampaknya pada investasi, tata kota, dan stabilitas hukum.
Jawaban Pak Muchtar Deluma: Solusi Berbasis Pengalaman Nasional
Muchtar Deluma, dengan latar belakang yang kuat sebagai mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakandwil) di tiga wilayah besar Indonesia, menawarkan pendekatan sistematis dan berbasis pengalaman. Ia memaparkan:
“Masalah sertifikat ganda ini sebenarnya terkait pada sistem pemetaan yang tidak terstandar secara nasional. Sertifikasi tanah sering kali hanya mengacu pada koordinat lokal, sehingga memicu konflik dan tumpang tindih. Solusinya adalah penerapan sistem koordinat terpusat yang terintegrasi dengan teknologi modern.”
Pak Muchtar juga membeberkan bahwa selama menjabat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, ia menjadi sekretaris dalam program strategis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Menurutnya, ada tiga tahapan utama yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini:
- Identifikasi Konflik (K3): Tahapan ini mencakup pemetaan dan identifikasi tumpang tindih sertifikat tanah, termasuk penyelesaian sengketa di lapangan.
- Standardisasi Koordinat (K2): Memastikan semua sertifikat mengikuti koordinat nasional yang sudah terverifikasi.
- Sertifikasi Ulang (K4): Penyelesaian akhir dengan penerbitan sertifikat baru yang bebas konflik.
Optimisme dan Komitmen Paslon Nomor 2
Dengan tegas, Muchtar menyampaikan keyakinannya bahwa jika sistem ini diterapkan, masalah sertifikat ganda dapat diselesaikan secara tuntas.
“Insyaallah, dengan penerapan teknologi berbasis koordinat nasional dan pengalaman saya dalam menyelesaikan kasus-kasus serupa, tidak akan ada lagi konflik tumpang tindih di masa depan,” tegasnya.
Respon Publik dan Tantangan ke Depan
Pemaparan Muchtar Deluma ini mendapat tanggapan beragam. Pendukungnya menyatakan optimisme terhadap solusi yang ditawarkan, terutama mengingat rekam jejaknya di pemerintahan pusat. Namun, lawan politik mengkritik implementasi teknis dan waktu yang dibutuhkan untuk realisasinya.
Kesimpulan
Sesi debat ini menjadi ajang pembuktian kompetensi paslon dalam menangani isu-isu krusial daerah. Pendekatan berbasis pengalaman nasional yang ditawarkan Muchtar Deluma memberikan harapan baru bagi penyelesaian masalah sertifikat ganda. Namun, implementasi kebijakan yang tepat dan cepat tetap menjadi tantangan utama bagi siapa pun yang terpilih.
Artikel ini cocok bagi pembaca yang mencari wawasan mendalam tentang solusi inovatif dalam tata kelola lahan dan isu pertanahan.
Post a Comment for "Menyelesaikan Masalah Ditengah Masyarakat Soal Tumpang Tindih Sertifikat Yang Menghambat Pembangunan"
Post a Comment